Kereta Api Model Indonesia

Hobby ini barangkali oleh sebagian besar orang mungkin ‘mahal’… tapi bagi Kami jika melihat manfaat ‘lebih’ dari hobi ini, membuat lelah dan penat (ketika membuatnya) terasa nikmat. Terlebih dengan hadirnya senyum si Kecil yang melihat hasil karya abahnya…

Obsesi dari Kami dengan merancang bangun diorama dan Kereta Api Model (KAM) :

1. Memberikan pemahaman realitas lingkungan pada si Kecil dalam konsep ‘mainan’nya

Di tengah sebagian besar orang tua yang membelikan mainan pada anaknya yang terkadang fiktif, maka Kami bermaksud mendobrak tradisi ini dengan membuat ‘mainan’ yang lebih realistis. Hasilnya ??? Berbeda dengan teman seumurnya (+2 tahun), anak kami lebih lembut dalam memperlakukan setiap barang mainannya!!! Wallahu a’lam, barangkali karena informasi di otaknya terkait Kereta Api yang pernah dinaikinya layaknya mainannya juga yang harus dijaga…

2. Mengasah kreativitas anak

Percaya atau tidak, setiap anak Kami memegang mainan kereta atau mobil-mobilan, biasanya dia selalu meminta kepada Kami aksesoris : rel, rumah-rumahan, dan pohon-pohonan. Rupanya ketika dia melihat diorama bikinan abahnya, ia ingin pula menirunya… Ia tahu bahwa KA gak mungkin berjalan di jalan raya.

Ditambah dengan maraknya seni kereta kertas, rumah-rumahan, dll. Ke depan, kami pun berharap dia pun akan turut menyumbangkan ide-idenya…

3. Membiasakan rutinitas Islami

Setiap Kami memulai bermain KAM, si kecil pun mengawalinya dengan menenggadahkan tangan (maksudnya berdoa sebelum naik kendaraan umum)… Umiknya pun tak ketinggalan mengajarkan mekanisme kerja : di Stasiun, wesel rel, sinyal, semboyan, serta pernik-pernik diorama lainnya…

Kami pun menambahkan bangunan : Masjid, Gedung Dakwah, spanduk Islami, dll. pada diorama KAM… Memasuki waktu shalat (adzan), Kami ajarkan anak untuk mengakhiri permainan, segera berwudhu, dan melangkah bersama ke Masjid…

Semoga Allah SWT meridhai usaha Kami ini…