Oleh: scienceaddicts | 21 November 2009

Mengenali Kreativitas Kereta Model

Luas Ruang

Mengukur dengan baik luas ruang yang akan digunakan sangat penting. Karena keberadaan meja layout juga menjadi penentu baik tidaknya tata ruang di dalam rumah. Tampilannya juga harus memikat : mudah dilihat, dijangkau, dirawat dan dioperasikan.

Skala HO atau N

Dari ukuran luas ruang tersebut, penggunaan kereta model sesuai skala dapat ditentukan. HO dengan perbandingan 1 : 87 atau N yang berbanding 1 : 160 dari kereta aslinya. Tentu saja, penentuan ini dengan segala konsekuensinya. Misalnya : tampilan layout menjadi terbatas dan lain sebagainya untuk ruangan yang tidak cukup luas. Sebaliknya, tidak akan bermasalah bila luas ruangannya memadai.

Layout Track

Rancang bangun layout track harus dipertimbangkan matang sebelum diputuskan. Bentuk layout track berpengaruh pada :

  1. Asal model, jenis lok dan gerbong yang melintas di atasnya.
  2. Bentuk dan model aksesori miniatur bangunan yang akan digunakan.
  3. Nuansa yang akan dihadirkan di atas meja. Nuansa inilah yang akan menentukan tampilan pribadi hobiesnya. Bila industriawan, nuansanya akan condong ke suasana kesibukan di area pabrik dan lain sebagainya.
  4. Besar kecilnya anggaran yang diperlukan.

Model USA, Euro, atau Indonesia

Kereta model USA dan Euro inilah yang umum digunakan hobies di seluruh dunia, baik di skala HO atau N. Untuk model Indonesia, lebih khas lagi, meskipun model USA yang mirip untuk dimodifikasi, seperti CC201 yang bisa dipermak dari U20C-nya Frateschi. Mana yang dipilih, semuanya memiliki konsekuensi pada :

  1. Bentuk layout track yang dapat dilintasinya dengan baik dan tidak.
  2. Besar kecilnya anggaran yang diperlukan.

Sistem Kendali

Ada dua system yang digunakan saat ini : digital dan konvensional. System ini harus ditentukan sejak awal karena sangat berpengaruh pada penataan dan penggunaan piranti elektronik pendukung pada layout track yang tentunya – juga pada anggaran yang dibutuhkan.

  1. Digital : dapat mengendalikan locomotive secara individual. Memberikan perintah perintah untuk memfungsikan bel, sound efek, mati hidupkan lampu dan menghidupkan atau mematikan smoke generator.
  2. Konvensional : mengendalikan locomotive sebagaimana gerak arus listrik dari transformator. Pengendalian secara individual hanya bisa dilakukan dengan system cut of pada arus listrik dalam layout track.

Khusus di skala HO, ada dua system catu daya listrik : AC dan DC system.

  1. AC system ditandai dengan bentuk dan tampilan rel yang terdiri dari tiga jalur. Dua jalur di kiri kanan untuk menghantarkan listrik ber arus negatif dan satu jalur ditengah untuk menghantarkan arus listrik positif. Tampilan bagian bawah tengah lokomotivenya ditandai dengan adanya pick up shoe.
  2. DC system ditandai dengan bentuk dan tampilan rel yang terdiri dari dua jalur saja. Jalur kiri untuk menghantar arus listrik negatif dan jalur kanan untuk positif. Atau sebaliknya. Lokomotive menyerap arus listrik positif dan negatif dari dua roda di kiri kanannya saja.

(Main Source : http://www.relhobi.tripod.com)


Tanggapan

  1. buat mahasiswa yang kantong tipis (kaya saya), ada info buat subtitusi kereta model..
    saya coba beli set kereta plastik International Express, buatan Cina. harganya antara Rp 50.000-Rp130.000. bentuknya cukup proporsional menurut saya. biar makin ‘lokal’, body kereta n lokomotif perlu d ubah. sementara ini saya baru pakai pengalaman di dunia paper model. kalau modifikasi sistem kontrolnya biar kaya marklin..(gimana ya?)

  2. Umumnya ka model berbahan plastik, hanya rodanya saja berbahan besi. Untuk bisa berjalan dan dikendalikan di dalamnya terpasang motor dan kontroler yang berfungsi sebagai pemasok listrik ke rel.

  3. klo hara per unitnya rata” berapa gan?
    ada detailnya gak gan?

    • harga loko >1,2 juta; gerbong 400rb/piece…

  4. haloooo…..cakep Om blog nya,….untuk penggemar kereta model Indonesia, kunjungi juga http://aabandema.blogspot.com


Tinggalkan Balasan ke Immanuel Batalkan balasan

Kategori